Rabu, 04 Februari 2015

Jenis-jenis Sistem



Jenis-jenis sistem
1.  Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual.

2.  Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS)
Office Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informsi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan, kadang-kadang, diluar itu.
Knowledge Work System (KWS) mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3.  Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sisitem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan komputer.
Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna menginterprestasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal.
4.  Decision Support System (DSS)
Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision Support System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data.
5.  Sistem Ahli Dan Kecerdasan Buatan
Kecerdasan Buatan (AI) bisa dianggap bidang yang arsitek tingkat tinggi untuk sistem ahli. Daya tolak/dorongan umum dari AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya serta menganalisis kemampuannya untuk berpikir melalui problem sampai ke kesimpulan logiknya.
Sistem ahli adalah suatu kelas yang sangat spesial yang dibuat sedemikian rupa sehingga bisa dipraktikkan untuk digunakan dalam bisnis sebagai akibat dari semakin banyaknya perangkat keras dan parengkat lunak seperti komputer pribadi (PC) dan shell sistem ahli.
Komponen dasar suatu sistem ahli adalah knowledge base, yakni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa semacam SQL ( structured query language), dan antarmuka pengguna. Secara keseluruhan sangat mungkin membangun dan mengimplementasikan sistem ahli yang akan menjadi pekerjaan para penganalisis
6.  Group Decision Support System (GDSS) dan Computer Supported Collaboration Work Systems (CSCWS)
Bila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak-terstruktur, maka group Decision support System membuat suatu solusi. Group Decision Support System (GDSS), yang digunakan di ruang khusus yang dilengkapi dengan sejumlah konfigurasi yang berbeda-beda, memungkinkan anggota kelompok berinteraksi dengan pendukung elektronik-seringnya dalam bentuk perangkat lunak khusus-dan suatu fasilitator kelompok khusus. Perangkat lunak GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku kelompok negatif tertentu seperti kurangnya partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau tindakan balasan untuk menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, domonasi oleh anggota kelompok vokal, dan pembuatan keputusan 'group think'.
7.  Executive Support System (ESS)
Bila eksecutive beralih ke komputer, mereka seringnya mencari cara-cara yang bisa membantu mereka membuat keputusan pada tingkat strategis. Executive Support System (ESS) membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa di akses seperti kantor. Meskipun ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh TPS dan SIM, ESS memperluas dan mendukung kemampuan eksekutif, memungkinkan mereka membuat lingkungan tampak masuk akal.

Makalah Kepemimpinan



2.1  Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang kearah tercapainya suatu tujuan organisasi yang telah disepakati bersama sebelumnya. Seseorang bisa dikatakan pemimpin yang berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.
Seorang pemimpin mempunyai ciri sebagai berikut :

1.      Percaya diri
2.      Bertekad baja
3.      Penuh motivasi
4.      Tegas ( tidak plin-plan )
5.      Karismatik
6.      Antusias
7.      Pemberani


Karakter yang membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin menurut Stephen P.Robbins (2001):

1.      Ambisi
2.      Hasrat untuk memimpin
3.      Kejujuran dan integritas
4.      Percaya diri
5.      Kecerdasan
6.      Pengetahuan yang relevan dengan pekerjaannya.


2.2  Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama :
1.      Berorientasi pada tugas.
Menetapkan sasaran, merencanakan dan mencapai sasaran. Seorang pemimpin dengan orientasi demikian cenderung menunjukkan pola-pola perilaku berikut :
a.       Merumuskan secara jelas peranannya sendiri maupun peranan stafnya.
b.      Menetakan tujuan-tujuan yang sukar tetapi dapat dicapai, dan memberitahukan orang-orang apa yang diharapkan dari mereka.
c.       Melaksanakan perana kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan, membimbing, dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada tujuan.
Pemimpin yang kadar orientasi tugasnya rendah cenderung menjadi tidak aktif dalam mengarahkan perilaku yang berorientasi pada tujuan, seperti perencanaan dan penjadwalan. Mereka cenderung bekerja seperti karyawan lain dan tidak membedakan peranan mereka sebagai pemimpin organisasi secara jelas.
2.      Berorientasi pada orang-orang.
Memotivasi dan membina hubungan manusiawi. Orang-orang yang kuat dalam orientasi orang cenderung menunjukkan pola-pola berikut ini :
a.       Menunjukkan perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam organisasi dan menghilangkan ketegangan jika timbul.
b.      Menunjukkan perhatian pada orang sebagai manusia dan bukan sebagai alat produksi saja.
c.       Menunjukkan pengertian dan rasa hormat pada kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, keinginan-keinginan, perasaan dan ide-ide karyawan.
Pemimpin yang orientasi orangnya rendah cenderung bersikap dingin dalam hubungan dengan karyawan mereka, memusatkan perhatian pada prestasi individu dan persaingan ketimbang kerja sama, serta tidak mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab.
2.3  Pentingnya Kepemimpinan
Keunggulan wirausaha yang sukses dibandingkan dengan wirausaha yang gagal terletak pada dinamika dan efektivitas kepemimpinan. Pimpinan wirausaha merupakan unsur pokok di dalam setiap perusahaan. 3 variabel (unsur) utama yang tercakup di dalam kepemimpinan :
1.      Kepemimpinan melibatkan orang lain.
seorang wirausaha akan berhasil apabila dia berhasil memimpin karyawannya atau pembantu-pembantu yang mau berkerjasama dengan dia untuk memajukan perusahaan.
2.      Kepemimpinan menyangkut distribusi.
Kekuasaan para wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian kekuasan kepada karyawan atau seorang karyawan diangkat menjadi pemimpin pada bagian tertentu.
3.      Kepemipinan menyangkut penanaman pengaruh untuk mengarahkan bawahan. Seorang wirausaha juga harus dapat memberi contoh yang baik bagaimana melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diperintahkan

2.4  Keterampilan Memimpin
Keterampilan yang harus dimiliki seseorang dalam memimpin adalah sebagai berikut :
1.      Technical skills
Kemampuan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat operasional atau teknis.
2.      Human skills
Kemampuan bekerjasama dengan para bawahan dan membangun tim kerja dengan pendekatan kemanusiaan
3.      Conceptual skills
Kemampuan menyusun konsep atau berpikir dan mengungkapkan pikirannya.

2.5  Perbedaan Kekuasaan (power) dengan Kepemimpinan
Kekuasaan (power) dalam hubungan wirausaha adalah sebagai berikut:
1.      Coercive power (kekuasaan memaksa)
Dengan kekuasaan memaksanya, seorang pemimpin mampu memerintah anak buahnya dengan efektif.
2.      Reward power (kekuasaan penghargaan)
Dengan berbagai penghargaan yang diberikan kepada anak buahnya, maka kekuasaan dapat dijalankan dan didukung oleh anak buahnya
3.      Legitimate power (kekuasaan sah)
Seorang pemimpin diterima secara legalitas/sah sehingga ia memiliki kekuasaan
4.      Expert power (kekuasaan ahli)
Dengan keahlian atau spesialisasinya, maka kekuasaannya bisa diterima dan dijalankan oleh anak buahnya
5.      Referent power (kekuasaan referensi)
Dengan adanya referensi, maka seseorang memiliki kekuasaan untuk memerintah.

Kunci efektivitas kepemimpinan:
1.      Hubungan pemimpin-anggota
Hubungan yang berkaitan dengan : tingkat keyakinan, kepercayaan dan respek bawahan.
2.      Struktur tugas
Tingkat penugasan pekerjaan yang diprosedurkan
3.      Kekuasaan jabatan
Tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang pemimpin yang berkaitan dengan variabel kekuasaan

2.6  Tipe-tipe Kepemimpinan
Pada umumnya tipe kepemimpinan dipengaruhi oleh bakat serta lingkungan seseorang, maka tipe kepemimpinan dibagi menjadi:
1.      Tipe otokratis
Ø  Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
Ø  Mengidentifikasikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
Ø  Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata
Ø  Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat
Ø  Tergantung pada kekuasaan formal
Ø  Menggerakkan bawahan dengan paksaan
2.      Tipe militeristik
Ø  Menuntut disiplin yang tinggi dari bawahan
Ø  Senang pada formalitas
Ø  Sistem perintah untuk menggerakkan bawahan
3.      Tipe paternalistik
Ø  Menganggap bawahan belum dewasa
Ø  Sering bersifat maha tahu
Ø  Tidak memberi kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan dan inisiatif serta kreatifitas
4.      Tipe kharismatik
Ø  Dianggap mempunyai kekuatan gaib
Ø  Biasanya keturunan bangsawan
Ø  Berwibawa dan berkemampuan menjadi teladan
Ø  Obyektif
5.      Tipe demokratis
Ø  Senang menerima saran, pendapat dan kritik dari bawahan
Ø  Mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan
Ø  Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadi sebagai pimpinan.
6.      Tipe liberalistik
Ø  Ada kebebasan tanpa pengendalian
Ø  Pimpinan tidak mengendalikan bawahan sepenuhnya
Ø  Segala sesuatu dipercayakan pada bawahan
Ø  Pimpinan kurang bertanggung jawab

2.7  Fungsi Pemimpin

1.      Pengambil keputusan
2.      Memotivasi bawahan
3.      Sumber informasi
4.      Menciptakan inspirasi
5.      Menciptakan keadilan
6.      Katalisator
7.      Mewakili organisasi
8.      Menyelesaikan konflik
9.      Memberikan sugesti


2.8  Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen
Kepemimpinan :
Manajemen :
1.      Mengarahkan pada kemampuan individu
1.      Mengarahkan pada sistem dan mekanisme
2.      Merupakan kualitas hubungan
2.      Merupakan fungsi status kewenangan
3.      Diarahkan untuk mencapai keinginan
3.      Diarahkan untuk mencapai tujuan
4.      Bersifat hubungan personal
4.      Bersifat hubungan inpersonal
5.      Menggantungkan diri pada sumber yang ada pada dirinya
5.      Menggantungkan diri pada daya dan dana yang ada

Perbedaan Pemimpin dan Manajer
Pemimpin :
Manajer :
1.      Diangkat oleh pengikut
1. Diangkat oleh kekuasaan
2.      Mengandalkan kewibawaan personal
2. Mengandalkan kewibawaan posisi
3.      Bertindak sebagai pencetus ide
3. Bertindak sebagai penguasa
4.      Bertanggungjawab pada bawahan
4. Bertanggung jawab pada atasan
5.      Bagian dari pengikut
5. Bagian dari oganisasi